Tahun Politik Kian Dekat Pemilih Harus Melihat
Disusun Oleh : Endi suardani, S.Sy. M.H
Kerinci - Pemilihan Umum merupakan pesta demokrasi bagi Rakyat indonesia yang diselengarakan 5 tahun sekali, pemilihan umum merupakan sarana demokrasi yang dijamin oleh undang undang diselengarakan oleh Komisi Pemilihan Umum.
Pesta demokrasi ini memberikan peluang sebesar besarnya bagi rakyat untuk dipilih dan memilih sebagaimana tertuang di dalam Pasal 43 Ayat (1 dan 2) Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia (HAM) dinyatakan, “setiap warga negara berhak untuk dipilih dan memilih dalam pemilihan umum berdasarkan persamaan hak melalui pemungutan suara yang langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil sesuai dengan ketentuan peraturan perundang undangan. Selain dari itu juga dinyatakan pasal 1 ayat 2 UUD 1945 juga disebutkan bahwa bahwa kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut UUD. Artinya Rakyat memiliki peranan penting dalam keberlangsungan pemilihan umum dinegara kesatuan republik indonesia.
Dengan semangat demokrasi ini lah, secara langsung memberikan peluang bagi anak anak bangsa yang memiliki cita yang unggul di bidang politik birokrasi bangsa. Hal ini menjadi pesta demokrasi kian hari terus diminati oleh para elit elit masyarakat baik di tingkat terbawah hingga di tingkat pusat.
Lalu apa yang menjadi patokan dalam memilih wakil wakil kita nantinya ? Tentu ini lah yang perlu digali dan diamati secara seksama bagi masyarakat dipemilihan umum nanti. Secara kasat mata kreteria kreteria ini secara akar rumput di jenjang terbawah faktor hubungan kekeluargaan menjadi hal penting dan utama.
Kedua, Selain hubungan kekeluargaan yang amat diamiati tentunya Integritas dan ke sungguhan seseorang wakil rakyat dalam memperjuangkan hak masyarakat. Dengan memprioritaskan kepentingan bersama diatas pentingan pribadi dan golongan. Ketiga, selain faktor dan kreteria 1 dan 2 ada yang amat penting dan urgen dalam memilih pemimpin yakni sikap dan sifat yang amanah dalam artian bahwa jabatan yang dipikul dipundaknya menjadi sebuah beban yang harus dipenuhi selaku wakil rakyat bukan menjadikan jabatan sebagai ajang memperkaya diri dan keluarga.
Sikap dan sifat ini seyogjanya harus tertanam bagi calon calon wakil rakyat di negeri ini. Kian dekatnya pesta demokrasi berbagai cara dan strategi untuk merebut hati rakyat tentunya rakyat jangan terkecoh dan terpedaya dengan strategi yang hanya sementara hanya mau mendapatkan suara. Bahkan lebih parahnya lagi suara pemilih dibeli dengan lembaran uang dan bahan makanan lainya yang aka tetapi efek dan akibat dari monoy politik ini suara rakyat tidak lagi menjadi pedoman dalam perjuangan malah tergadaikan dengan adanya uang yang telah diberikan calon.
Harapan dan cita bangsa haruslah menjadi pertama dan utama pemilih harus cerdas dan menolak politik uang yang hanya merugikan kita selaku masyarakat. (*)
1 Komentar
Websitenya ringan dan informasinya mendidik. Terimakasih pak admin
BalasHapus