Dugaan Penyimpangan Dana Desa Betung Kuning : Sejumlah Kegiatan Fiktif dan Dana Menguap



SORAKLINTERA, KERINCI — Sejumlah program yang bersumber dari Dana Desa Betung Kuning, Kecamatan Sitinjau Laut, Kabupaten Kerinci, Jambi, tahun anggaran 2023, diduga tidak terlaksana sebagaimana mestinya. Berdasarkan hasil penelusuran lapangan yang dilakukan Soraklintera, ditemukan sejumlah kegiatan yang hanya tercatat dalam dokumen administrasi, tanpa realisasi fisik di lapangan.

Program Energi Alternatif Tak Berwujud

Salah satu kegiatan yang menjadi sorotan ialah program pemeliharaan sarana dan prasarana energi alternatif tingkat desa, dengan nilai anggaran mencapai Rp20,2 juta. Namun, hingga kini, tak ada tanda-tanda keberadaan fasilitas energi alternatif di Desa Betung Kuning.

“Kegiatan itu tidak pernah dilaksanakan. Tidak ada satu pun hasil pekerjaan yang terlihat di lapangan,” ujar salah satu sumber warga yang enggan disebutkan namanya, saat ditemui di Betung Kuning.

Ia menilai, kegiatan tersebut hanya sebatas tercantum dalam laporan penggunaan anggaran. Padahal, proyek semacam ini seharusnya memberi manfaat langsung bagi masyarakat desa, terutama dalam penyediaan energi alternatif yang ramah lingkungan.

Program Pendidikan Desa Mandek

Temuan serupa juga muncul pada program operasional perpustakaan, taman bacaan, dan sanggar belajar, dengan alokasi dana sekitar Rp16,5 juta. Berdasarkan pengakuan warga, kegiatan ini tidak pernah berjalan meski sejumlah perlengkapan telah disediakan.

“Peralatan memang sempat dibeli, tapi tidak pernah difungsikan. Tidak ada kegiatan membaca, apalagi sanggar belajar yang aktif,” tutur sumber.

Kondisi tersebut membuat pertanya efektivitas serta transparansi pengelolaan dana publik di tingkat desa.

Rehabilitasi Jalan Tak Tersentuh

Selain dua kegiatan di atas, dugaan penyimpangan juga mengarah pada kegiatan rehabilitasi jalan gang desa yang dianggarkan sebesar Rp15 juta. Dalam laporan pertanggungjawaban, kegiatan ini dinyatakan selesai. Namun, hasil penelusuran di lapangan justru menemukan hal sebaliknya.

“Tidak ada pekerjaan fisik sama sekali. Jalan gang yang dimaksud tetap rusak dan belum pernah diperbaiki,” kata sumber yang ditemui di lokasi.

Temuan-temuan tersebut memunculkan dugaan kuat adanya manipulasi laporan dan pelanggaran prinsip akuntabilitas dalam pengelolaan Dana Desa Betung Kuning tahun 2023.

Minta Audit Menyeluruh

Sejumlah warga mengaku kecewa atas dugaan penyalahgunaan Dana Desa. Mereka menilai, anggaran yang seharusnya digunakan untuk kepentingan publik justru tidak dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

“Kami kecewa karena program itu ada dalam APBDes, tapi tidak pernah dilaksanakan. Kami meminta inspektorat Kabupaten Kerinci untuk turun melakukan audit menyeluruh,” tegasnya.

Mereka juga mendesak agar hasil pemeriksaan nantinya diumumkan secara terbuka kepada publik demi menjaga kepercayaan masyarakat terhadap pemerintahan desa.

“Kami berharap pengelolaan Dana Desa dilakukan secara transparan dan akuntabel, sesuai prinsip tata kelola pemerintahan yang baik,” imbuhnya.

Konfirmasi Kepala Desa

Hingga berita ini dipublikasikan, kepala Desa Betung Kuning belum memberikan tanggapan. Pesan konfirmasi yang dikirim melalui aplikasi WhatsApp oleh redaksi Soraklintera hanya menampilkan dua tanda centang biru, namun tidak dibalas. (Suf | Investigasi Soraklintera)


0 Komentar